Kamis, 23 Juni 2016

JILAT GARAM SEBELUM DAN SESUDAH MAKAN, CEGAH BANYAK PENYAKIT

JILAT GARAM SEBELUM DAN SESUDAH MAKAN, CEGAH BANYAK PENYAKIT

Belajar Sulap 728x90
Islam memberikan perhatian
khusus terhadap masalah makanan. Al-Quran dan hadis menyebutkan sejumlah nama
makanan yang bernilai tinggi. Salah satunya adalah madu yang memiliki khasiat
pengobatan. Selain itu al-Quran juga menyinggung sejumlah nama buah di antaranya
buah tin dan kurma serta buah lainnya yang mengandung begitu banyak nutrisi
yang dibutuhkan manusia. Sebaliknya, Islam melarang manusia mengkonsumsi
minuman keras serta makanan haram dan menjelaskan dampak buruknya bagi
kesehatan fisik dan mental.
Saking pentingnya masalah
kesehatan, ajaran Islam menjelaskan ketentuan mengenai kebersihan bahan
makanan. Membersihkan
buah dan sayuran sebelum dikonsumsi, demikian juga
mencuci daging sebelum dimasak sangat ditekankan dalam ajaran Islam. Anjuran
itu banyak bisa ditemukan dalam berbagai hadis Rasulullah Saw dan Ahlul
baitnya. Islam juga menekankan untuk bersikap seimbang dalam konsumsi dan
melarang berlebihan dalam makan karena lambung yang terlalu penuh diisi makanan
dan minuman menjadi sumber bersarangnya berbagai macam penyakit.
Selain berbagai ketentuan
mengenai makan dan minum, Islam juga mengajarkan etika makan dan minum. Ajaran
Islam begitu memperhatikan etika makan dan minum. Memperhatikan etika makan,
selain berperan besar bagi kesehatan manusia, juga mengandung
pelajaran-pelajaran moral dan pendidikan yang sangat bernilai.
Islam mengkategorikan pembahasan
etika makan dan minum menjadi tiga bagian yaitu etika sebelum makan dan minum,
pada saat makan dan minum dan setelahnya. Salah satu yang sangat ditekankan
dalam Islam adalah mencuci tangan sebelum makan dan membuka sepatu. Rasulullah
berkata, “Ketika makan bukalah sepatumu, karena perbuatan itu sangat
indah.”
Poin lain yang ditekankan dalam
Islam adalah menyebut nama Allah Swt sebelum makan. Terkait hal ini, Imam Ali
kepada sahabatnya Kumail berkata, “Wahai Kumail, ketika hendak makan
ingatlah nama Allah yang mengingat dan menyebutnya akan menyembuhkan seluruh
penyakit.”   
Memulai makan dengan menyebut
nama Allah Swt disamping memperhatikan kebersihan dan kesehatan makanan
bermakna memohon perlindungan Allah dari serangan berbagai penyakit.
Mencicipi sedikit garam sebelum
makan sangat dianjurkan dalam Islam. Terkait hal ini Rasulullah Saw bersabda,
“Cicipilah sedikit garam sebelum makan.” Dalam riwayat lainnya,
beliau berkata, “Allah swt mewahyukan kepada Musa untuk memulai dan
mengakhiri makan dengan mencicipi sedikit garam.”
Hassan Ravazadeh, ahli
pengobatan tradisional Iran mengungkapkan khasiat garam alami yang bukan produk
industri sebagai obat antibakteri. Beliau mengatakan, “Mencicipi sedikit
garam natural sebelum makan menyebabkan mikroba dalam lambung yang berkumpul
dalam mulut akan binasa.”
Kini, pakar medis berkeyakinan
bahwa mengkonsumsi garam sebelum makan akan membersihkan daerah mulut dari
bakteri dan kotoran lainnya, sekaligus menyiapkan mulut dari beragam makanan
yang akan dikonsumsi.”
Dr. Tomanianes dalam bukunya
berjudul “Hygienic Ruler in Islam” menjelaskan efek mencicipi garam
sebelum makan bagi kesehatan manusia. Dia mengatakan, “Air liur yang
mengalir dari kelenjar yang bercampur dengan makanan akan menyebabkan makanan
lebih cepat turun dari tenggorokan dan dicerna lebih baik. Garam dalam mulut
sebelum makan bertindak sebagai stimulan di mulut dan mengkatalisis pembuangan
air liur. Oleh karena itu akan membuat pencernaan makanan lebih mudah.”
Dia menambahkan, garam yang masuk ke perut yang kosong akan membuat pencernaan
lebih mudah dan lebih cepat mencerna makanan.
Anjuran lain dari ajaran Islam
mengenai etika makan dan minum adalah menggunakan tangan kanan dan memulai
makan dengan yang ringan. Imam Ridha menekankan bahwa makanan ringan harus
dipilih berdasarkan selera dan kebiasaan tubuh seseorang, tempat tinggal dan
zamannya. Instruksi Imam Ridha ini didukung oleh ahli gizi modern yang
menyarankan sup, salad dan sayuran sebagai makanan ringan menjadi pembuka
makan.
Islam juga menganjurkan suapan kecil untuk memudahkan penngunyahan dengan baik.
Ahli gizi mengatakan suapan makanan terlalu besar akan mempersulit mengunyahnya
sehingga proses pengunyahan tidak berlangsung secara baik. Sebaliknya, jika
kita mengambil suapan maupun kecil, akan memicu air liur yang cukup di dalam
mulut yang efektif dalam pencernaan makanan.
Selain itu, Islam juga
menganjurkan untuk menghindari banyak minum air saat makan. Sebuah hadis dari
Rasulullah mengungkapkan bahwa air minum yang terlalu banyak saat makan akan
mengganggu kesehatan, kecuali orang itu sangat haus atau potongan terjebak di
tenggorokan. Kini, para ahli medis mulai menemukan bahwa bahwa air minum saat
makan akan menyebabkan enzim pencernaan menjadi lebih tipis dan mengganggu
metabolisme dan fungsi usus. Namun, minum air dalam jumlah cukup tidak akan
membahayakan.
Duduk di taplak meja dengan cara
yang santai juga dianjurkan dalam ajaran Islam. Terkait hal ini, Imam Ja’far
Shadiq berkata,”Saat makan duduklah di taplak meja dengan santai tanpa
tergesa-gesa, karena ini adalah saat ketika rentang kehidupan anda tidak
dihitung.”
Kini pakar medis mulai menemukan bahwa duduk di meja makan dengan pikiran yang
tenang dan cara santai memberikan manfaat bagi fisik dan mental. Islam
menegaskan alokasikan waktu yang cukup dalam hal ini, karena makan harus
dilakukan tanpa stres dan kecemasan.
Dengan kata lain, lebih banyak waktu harus diambil guna mengunyah makanan untuk
menahan diri dari kerakusan. Cobalah anjuran Islam tentang gizi dan kesehatan
ini kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, maka kita akan menemukan banyak
manfaatnya bagi kesehatan baik mental maupun jasmani. 
أخبرنا أبو عبد الله
الحافظ ثنا أبو العباس محمد بن يعقوب ثنا الحسن بن علي بن عفان ثنا زيد بن الحباب
ثنا عيسى بن الأشعث عن جويبر عن الضحاك عن النزال بن سبرة عن علي أنه قال من ابتدأ
غداءه بالملح أذهب عنه سبعين نوعا من البلاء
Telah
mengabarkan Abu Abdillah al-Hafidz telah menceritakan Abul Abbas Muhammad bin
Ya’qub telah menceritakan Hasan bin Ali bin Affan telah mengabarkan Zaid bin
Habab telah mengaabarkan Isa bin As’at dari Zuibar dari Dhahhak dari An-nuzul
bin Syirah dari Imam Ali sesungguhnya ia menyatakan : “Barangsiapa
makan dimulai dengan garam, Allah akan menghilangkan tujuh puluh jenis penyakit
dari dirinya”
————————
Sumber:
http://indonesian.irib.ir
http://palangiran.blogspot.com

Sumber :http://www.cangcut.net/2012/12/jilat-garam-sebelum-dan-sesudah-makan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar